Penyebaran pandemi virus Corona atau Covid-19
di Indonesia sejak bulan Maret lalu telah memukul mundur berbagai aspek
kehidupan masyarakat mulai dari perkembangan infrastruktur, perekonomian mikro
dan makro, serta tak luput dari dampak negatif pandemi Covid-19 ini adalah
sektor pendidikan. Pendidikan yang menerapkan sistem tatap muka mulai beralih
ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena sistem tatap muka beresiko meningkatkan
penyebaran virus. Perubahan sistem menjadi PJJ sangat bergantung pada koneksi
internet dan aplikasi pendukung pembelajaran seperti Quizizz.com, Edmodo.com,
Google Classroom, dan platform sejenisnya. Banyaknya aplikasi pendukung
kadang juga dikeluhkan oleh orang tua siswa karena keterbatasan kapasitas
penyimpanan smartphone orang tua dalam memasang berbagai aplikasi
tersebut.
Selain masalah tersebut, dalam pembelajaran
jarak jauh juga sangat tergantung pada koneksi internet. Selama masa pendemi
ini, pengeluaran untuk membeli paket data internet bertambah karena kebutuhan
untuk terus tersambung dengan kelas daring (Dalam Jaringan). Kendala tersebut
bukan hanya dialamai oleh orang tua siswa, guru juga menerima dampak yang sama.
Terlebih jika harus menerima tugas berupa video atau audio yang proses ungga
maupun unduh membutuhkan paket data internet yang lumayan besar.
Salah satu solusi dalam mengatasi salah satu
permasalahan tersebut adalah pemusatan proses pembelajaran jarak jauh dalam
satu aplikasi agar memudahkan orang tua siswa, siswa, guru, dan sekolah. Dalam
perkembangan teknologi informasi sejak lama telah mengembangkan LMS (Learning
Management System). LMS sendiri adalah perangkat lunak untuk kegiatan
belajar secara daring. Dengan menggunakan sistem ini harapannya data
pembelajaran siswa dapat terpusat sehingga memudahkan dalam menilai perkembangan
siswa selain itu dengan sistem ini maka pembelajaran akan tersusun secara rapi
mulai dari materi pelajaran dapat berupa teks maupun video, pembelajaran
melalui tatap muka menggunaka video call. Sampai penilaian harian dan
mingguan dapat tersusun rapi di LMS. Dari pihak sekolah juga dapat memantau
kinerja guru dan proses perkembangan siswa melalui laporan di LMS.
Saat ini salah satu LMS yang paling populer
adalah Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment).
Moodle merupakan perangkat lunak berbasis web sehingga pengguna (orang tua
siswa, siswa, guru, dan sekolah) tidak perlu meng-install terlebih
dahulu sehingga menggurangi kebutuhan penyimpanan pada smartphone. Pengaplikasian
Moodle sendiri akan menuntut pengguna belajar kembali dalam memahami
fungsi-fungsi pada menu di dalam Moodle namun hal ini tidaklah sulit karena
Moodle sendiri user-friendly (mudah digunakan) terutama bagi pengguna
yang sebelumnya telah menggunakan aplikasi serupa seperti Edmodo, Google
Classroom, maupun Quizizz.
Meskipun peralihan sistem pendidikan dari
tatap muka menjadi daring ini mendadak karena pandemi ini, namun besar harapan
ini menjadi langkah awal dalam salah satu kemajuan sistem pendidikan yang akan
membawa nilai positif bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Semangat terus makasih information
ReplyDelete