Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran
yang selalu ada di setiap jenjang pendidikan, tanpa terkecuali di SD Islam Surya Buana. Dalam pembelajarannya pun, aspek psikomotor masih sering menjadi
persentase terbesar, tapi bukan berarti aspek kognitif dan juga afektif tidak
dimunculkan. Konsep pembelajaran yang bagaimana yang harus diciptakan guru agar
kegiatan siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani mampu berjalan dengan
porsi ketiga aspek yang merata. Kreatifitas mutlak diperlukan guru dalam
penyusunan strategi pembelajaran yang dipilih. Dengan tujuan agar siswa mampu
menyerap serta mendapatkan sesuatu yang berharga dalam kegiatan pembelajaran
Pendidikan Jasmani tersebut.
Pemanfaatan media serta penggunaan sarana dan
prasarana dengan maksimal dibarengi dengan strategi yang tepat akan menciptakan
sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa serta menyenangkan.
Tentunya strategi yang dipilih oleh seorang guru akan berperan terhadap
keberlangsungan pembelajaran, apakah nantinya siswa merasa bosan atau merasa
bahwa pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan metode permainan dapat membuat
siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.
Salah satu contoh permainan yang dimunculkan dalam pembelajaran ialah “make
a choice”. Siswa diajak bermain dengan tujuan
diantaranya melatih kecepatan, koordinasi gerak, melatih daya ingat serta
konsentrasi mereka terhadap perintah. Tahap pertama dalam permainan ini adalah berlari zig-zag. Berlari
zig-zag dapat melatih kecepatan serta koordinasi gerak dasar siswa. Kemudian di
tahap kedua, mereka melompati rintangan yang ada dengan kedua kaki yang dapat melatih
kelentukan serta power. Di tahap ketiga, mereka berupaya menyusun cone yang telah disediakan. Selanjutnya, mereka
harus memilih cone yang harus diambil
(ditentukan sebelum berlari di awal). Hingga nanti mereka harus kembali ke titik awal dengan
melewati rintangan yang ada tanpa merubah gerakan yang telah ditentukan.
Sebagai reward
and punishment, siswa yang
berhasil mengambil cone dengan benar
serta kembali dengan cepat dapat diberikan sebuah reward berupa bintang, dan sebagai punishment yang kalah
harus mengembalikan cone yang telah
diambil. Dengan adanya hadiah serta hukuman ini, diharapkan pula muncul aspek afektif siswa yaitu bertanggung jawab serta sportif dan taat terhadap peraturan
permainan.
Bentuk-bentuk permainan yang dibuat seperti ini dapat
juga diterapkan dalam tahap pemansan, inti, atapun pendinginan. Tentunya dengan tingkat
yang disesuaikan. Dengan adanya permainan seperti ini, guru pada akhirnya akan mampu mencapai target yang telah direncanakan
sebelumnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Akhir kata, jangan pernah berhenti untuk meningkatkan
kompetensi sebagai seorang guru, terus berinovasi serta berkreasi.
Ditulis oleh : Moch. Ilyas Al Rochim, S.Pd., Gr
Guru Pendidikan Jasmani
SD Islam Surya Buana Malang
No comments:
Post a Comment