Untuk menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan, pasti
seorang guru sebagai sutradara di kelas harus mempunyai cara jitu. Cara jitu
itu bermacam-macam bentuknya. Bisa berupa metode pembelajaran, model pembelajaran,
strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan lain sebagainya. Semuanya itu
harus melibatkan peran aktif siswa. Dengan demikian, tentunya siswa tidak akan
bosan dan akan tercipta pembelajaran yang bermakna.
Di kelas 4C, (Rabu, 18 Oktober 2017),
siswa-siswi belajar tematik dengan cara yang berbeda dari hari biasanya. Mereka
belajar dengan metode Shopping Around. Di dalam metode ini, siswa-siswi
berperan sebagai penjual dan pembeli. Sebelum bermain peran, tentunya Guru
harus menjelaskan urutan langkah-langkah yang akan mereka lakukan. Hal ini
sangat penting untuk dilakukan agar pembelajaran berjalan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Setelah memastikan bahwa siswa-siswi memahami
peraturan dan langkah-langkahnya, Guru pun mulai beraksi menjalankan perannya
sebagai seorang sutradara.
Terlebih
dahulu Guru membagikan gambar hewan-hewan langka sesuai dengan nama kelompok
masing-masing. Ada Burung Cenderawasih, Jalak Bali, Orangutan, Harimau Sumatra,
dan Komodo. Mengapa nama kelompoknya adalah hewan-hewan langka? Karena mereka
sedang belajar tentang Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Langkah selanjutnya
guru membagikan kertas asturo dengan warna yang berbeda-beda. Ini adalah salah
satu hal untuk menarik konsentrasi siswa.
Sebelum
menjadi penjual dan pembeli, masing-masing kelompok harus menempelkan gambar
hewan yang dibagikan oleh guru pada kertas asturo yang telah disediakan.
Kemudian siswa bersama kelompoknya akan menuliskan pertanyaan 5W+1H dan
melakukan wawancara kepada teman sekelompoknya untuk mendapatkan jawaban.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus berkaitan dengan Peduli Terhadap Hewan
Langka sesuai dengan nama kelompok dan gambar hewan yang telah dibagikan.
Antara gambar, pertanyaan, dan jawaban tersebut ditata sedimikian rupa sehingga
seperti membentuk mindmap.
Setelah selesai, masing-masing kelompok yang
terdiri dari 6 orang ini, akan dibagi menjadi dua kelompok lagi. Ada tiga siswa
yang berperan menjadi pembeli. Dan tiga siswa lainnya berperan menjadi penjual.
Siswa yang berperan menjadi penjual akan menunggu mindmap mereka dan
melayani pembeli yang datang ke kelompok mereka. Sementara siswa yang berperan
menjadi pembeli, akan berkeliling ke kelompok lain untuk membeli. Inilah yang
disebut Shopping Around atau dalam Bahasa Indonesianya adalah berbelanja
keliling. Menjual berarti mereka sedang menunggu mindmap mereka, serta
harus menjelaskan kepada pembeli ketika ada pertanyaan tentang hasil diskusi
mereka. Membeli berarti mereka sedang berkunjung ke mindmap kelompok
lain dan mereka boleh bertanya dan bahkan boleh memberi saran.
Dengan
kegiatan pembelajaran seperti ini, siswa merasa seperti bermain. Mereka bebas
berkreasi menempel pertanyaan dan jawaban mereka. Mereka juga diberikan
kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan teman mereka. Aktifitas
berjalan berkeliling juga menambah semangat mereka, apalagi bagi siswa yang
cenderung sangat aktif dan suka bergerak. Selain itu, mereka juga telah belajar banyak
hal dalam sekali permainan. Mereka telah belajar cara menulis pertanyaan yang
baik, melakukan wawancara, menambah pengetahuan tentang cara peduli terhadap
makhluk hidup, serta mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Oleh : Shellya Khabib Dirgantari, S.Pd.I
Guru Kelas IV-C
SD Islam Surya Buana Malang
No comments:
Post a Comment