Alhamdulillah...segala puji hanya untuk Allah SWT
yang telah memberikan kenikmatan berupa akal dan pikiran yang membuat manusia
jauh lebih sempurna dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Tumbuhan dan hewan
merupakan makhluk ciptaan Nya yang dapat menjadikan manusia bisa hidup, karena
di dalam kehidupan selalu ada keterkaitan antara manusia, tumbuhan, dan hewan. Tidaklah
Allah menciptakan tumbuhan dan hewan hanya untuk kesejahteraan manusia di bumi,
seperti yang tertulis pada QS. Qaaf: 9-11 yaitu :
“Dan
dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan
(air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen, dan pohon
kurma yang tinggi-tinggi yang memiliki pelepah yang bersusun-susun, sebagai
rezeki bagi hamba-hamba Kami . . . .”.
Berdasarkan ayat tersebut, seorang manusia perlu
memahami bagaimana cara melindungi dan merawat serta mengembangbiakkan tumbuhan
dan hewan untuk dapat terus dimanfaatkan dalam kehidupan.
Pembelajaran tentang merawat dan melindungi
tumbuhan dan hewan sudah dimulai sejak anak-anak berada di Taman Kanak-kanak
(TK), sedangkan pemahaman tentang perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dimulai
sejak anak-anak masuk sekolah dasar (SD). Pembelajaran tentang perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan dilakukan dengan mengamati bagian-bagian tubuh tumbuhan
ataupun hewan, alat-alat perkembangbiakan tumbuhan dan hewan, cara
perkembangbiakan, dan tempat hidup tumbuhan dan hewan. Pembelajaran IPA akan
lebih mudah dipahami siswa, jika siswa melakukan sendiri sebuah pengamatan dan
penyelidikan serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemukan tentang
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Cara pengajaran yang dilakukan oleh guru
secara konvensional atau tradisional dengan segalanya berpusat pada guru akan
lebih memperpuruk kemampuan siswa dan siswa akan lebih lama untuk memahami
setiap materi yang diajarkan. Tetapi dengan sistem pembelajaran yang berpusat
pada siswa khususnya pada pembelajaran IPA, akan dapat melatih kemampuan siswa
terutama dalam hal bernalar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan
yang ditemukan dalam pembelajaran IPA.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk
melatih bernalar siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan media buku Pop-Up
(Gambar 1). Media
buku pop up merupakan buku yang menampilkan gambar yang muncul dan
berdiri ketika buku dibuka dan akan kembali mendatar dan tidak tampak dari luar
ketika buku ditutup (Benyamin, et al. 2013:119-133). Gambar yang berdiri
tersebut merupakan objek yang akan dipelajari dan diselidiki oleh siswa. Gambar
tersebut akan dibuat sedemikian rupa untuk dapat menunjukkan cara
perkembangbiakan yang dilakukan oleh tumbuhan dan hewan.
Gambar 1. Bentuk
Buku Pop-Up Tumbuhan dan Hewan
Buku tersebut merupakan hasil karya sendiri yang
di dalamnya terdapat gambar tumbuhan dan hewan serta cara perkembangbiakannya
baik secara ovipar, vivipar, maupun ovovivipar (Gambar 2).
Gambar 2. Bagian
dalam Buku Pop-Up
Buku tersebut memberikan bantuan berupa gambar-gambar
imajinatif yang membantu siswa untuk bernalar dalam menjelaskan proses
perkembangbiakan tumbuhan ataupun hewan (Gambar 3). Misalnya yang terdapat pada
gambar 3, bawang merupakan tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis,
sehingga gambar dibuat dalam bentuk lapisan-lapisan bawang dengan daun pada
bagian atasnya. Hal tersebut menandakan bahwa umbi lapis merupakan perkembangan
dari bagian daun yang berkembang semakin besar sampai membentuk lapisan.
Gambar 3. Umbi lapis bawang
Sedangkan pada bagian yang bertuliskan 7a,
merupakan halaman yang dapat dibuka, dan di dalamnya menunjukkan lebih jelas
bagaimana bawang berkembangbiak. Selain itu pada Gambar 4, menunjukkan cara
perkembangbiakan tumbuhan arbei dengan vegetatif alami yaitu geragih. Siswa
bernalar untuk menjelaskan arti geragih pada perkembangbiakan arbei. Buku ini
tidak memberikan penjelasan atau informasi selengkap-lengkapnya dari tumbuhan,
melainkan hanya informasi singkat tentang tempat hidup dan kegunaan dari
tumbuhan tersebut.
Gambar 4.
Perkembangbiakan arbei dengan geragih
Cara perkembangbiakan hewan yang terdapat di dalam
buku pop-up seperti yang terdapat pada Gambar 2. Terdapat gambar ikan
betina yang mengeluarkan telur dan tersimpan di batu-batu karang. Kemudian ikan
jantan menghampiri telur-telur tersebut dan mengeluarkan sel kelamin jantannya,
sehingga akan terjadi pembuahan di luar tubuh induknya. Proses bertemunya telur
betina dan proses perkembangbiakannya tidak dijelaskan dalam buku, melainkan
siswa menjelaskan dengan kemampuan bernalarnya dengan bantuan gambar yang
terdapat dalam buku pop-up. Pembelajaran tentang perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan dengan melatih kemampuan bernalar siswa, sudah pernah
dilaksanakan di SDI Surya Buana Malang dengan sasaran siswa kelas VI (Gambar
5).
Gambar 5. Penerapan Media Buku Pop-Up di SDI Surya Buana Malang
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan siswa dapat memahami materi pembelajaran tentang perkembangbiakan tumbuhan
dan hewan dengan bernalar dan dapat menjelaskan secara terperinci cara proses
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran
yang berpusat pada siswa (students center) dengan melibatkan siswa dalam
kegiatan penelitian atau pengamatan serta memecahkan suatu permasalahan. Guru
bertindak sebagai fasilitator dan sutradara dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
Ayo bersama mewujudkan siswa yang inovatif,
kreatif, berprestasi , berwawasan lingkungan, dan berakhlakul karimah....
Oleh : Muhammad Yusuf Arifin, M.Pd
Guru Kelas VI-A
SD Islam Surya Buana Malang
Dijual nggak itu om?
ReplyDelete